Tanggal 26 Agustus 2013-malem hari
Kami
yang di pos 1 dipandu BuSut berkunjung ke tempat bapak dukuh dusun Sriten, yaa
istilahnya kula nuwun gitu karena mau
menempati Sriten selama 1 bulan ke depan. Setelah basa-basi perkenalan, trus
ada semacam dialog gitu kira-kira gini bunyinya
Pak
dukuh : sasaran mbak-mbak semua ini apa?
Mungkin
mengingat nama program kami adalah PPL-KKN bukan KKN doang. Malah sebenernya
PPL doang.
Kami :
Program dari kampus meng-khususkan kami bergerak di bidang pendidikan Pak.
Pak
Dukuh : Trus yang dibidik masyarakat Sriten atau gimana? Soalnya mbak-mbak
sekalian ini kalau pagi di sekolahan to? Terus di Sriten ini Cuma istilahnya manggon to? (manggon = menempati)
Kami :
Iya Pak, betul dan prioritas utama kami memang di Sekolah namun InsyaAllah kami
juga akan memberikan beberapa program di Sriten ini.
Pak
Dukuh : Ooo..kalau dulu Sriten ini pernah dikontrak KKN sama Universitas X.
Jadi kalau kampus itu ada program KKN ya pasti di Sriten. Mereka itu banyak
sekali programnya mbak. Mulai dari membangun WC di rumah-rumah penduduk,
membangun gapura, setapak, dan masih banyak lagi. Nah program mbak-mbak
sekalian untuk desa Sriten ini kira-kira apa?
Nah
loh..alamaak, kami blas gak ada bayangan mau mbangun-mbangun yang semacam itu,
Pak Dukuhnya kok gitu seeeeh?
Pak
Dukuh : Tidak harus berupa materi mbak, saya juga paham bahwa mbak-mbak semua
adalah mahasiswa yang masih minta sangu sama orangtua. Saya juga punya anak
yang kuliah, nah kalo anak saya besok KKN dan tiba-tiba ada program membuat
jembatan atau jalan tol kan saya sebagai orangtua bingung juga hahaha..kalau
anak-anak dari kampus X memang anak-anaknya orang kaya jadi mereka membuat
program seperti itu ya kecil lah. Nah, makanya saya tanya pada mbak-mbak
sekalian, program untuk desa Sriten ini kira-kira apa?
Kami :
Sebelumnya kami mohon maaf pak, bahwa kami mahasiswa manajemen pendidikan islam
bergerak di bidang pendidikan. Seperti yang Bapak ketahui kami memang terjun di
beberapa sekolahan dan membuat program di sana, tapi bukan berarti kami tidak
memberikan kontribusi yang berarti untuk desa ini. InsyaAllah kami akan
bergabung dengan beberapa kegiatan seperti TPA dan kegiatan lainnya.
Pak
Dukuh : Oh ya ya ya..Alhamdulillah saya pribadi senang sekali dengan adanya
mbak-mbak sekalian yan masih sangat peduli dengan pendidikan agama anak-anak.
Kalau begitu silakan mbak-mbak sekalian menikmati kehidupan di desa ini, srawung dengan masyarakat..beginilah adanya
desa kami, ibaratnya jangan meminta hidup enak ya mbak hahaha..
Kami :
*pasang senyum paling WOW se-Gunung Kidul*
Fufufu..Alhamdulillah
kehadiran kami benar-benar diterima dengan lapang. Semoga kehadiran kami
benar-benar mampu membawa perubahan yang lebih baik. Amiin
No comments:
Post a Comment