Thursday 31 May 2012

tanpamu

aku melewati hari sepanjang senja
tanpamu kini
aku tersenyum menyulam asa
tanpamu kini
aku bersenandung menari senja
tanpamu kini
aku bersedu sedan menatap ombak
tanpamu lagi
aku meraung mengarungi air mata
tanpamu lagi
merobek selarik asa kala bersamamu
kini aku dan kamu adalah dua dari kutub yang sama
selalu menolak
bahagia..tertawa..tersenyu..melompat
tanpamu kini, tanpamu lagi
denyut sedihku,,denyut bahagiaku
terjaga bahwa aku tanpamu kini, tanpamu lagi
sehelai masa mengubah segalanya
aku kamu tak lagi satu

viviulaz '12

suara, asa

Goresan senja di kelopak matamu kala itu
meraihku mengarungi samudera kalbumu
membimbing asa meraup derita
derita ketika janjimu menjelma fatamorgana

baiklah, baik mungkin kau menepis
tentang kau berjanji kala itu
aku yang terlalu menggantung harap di bahumu
terlalu dan terlalu

ketika bahumu terbelah ketika itu pula harapku menguap
melesat menembus cakrawala
melesat menyusup bayu
dan perlahan menghilang terus menghilang

tidak!bukan!
tidak menghilang!bukan menghilang!
ragaku, asaku masih terpaku
terpaku di keremangan bayangmu

kau tak lagi tampak
ragaku melemah
aku bukanlah munafik yang akan mengatakan
di hatiku sudah tak tersisa lagi untuk mengharapmu

viviulaz '12

ketika pake ketika


Ketika..
Hihi kenapa ya, gue seneng banget nulis pake awalan ketika..dimana-mana gue jadi merenung, kenapa gue bukan pake kata “saat” “waktu” “tatkala” dan yang sedarah sama mereka selain ketika?? Sekali lagi, gue dimana-mana jadi merenung..pernah disuruh dosen jawab pertanyaan ‘pada saat apa kamu merasa bahagia?’ gue jawab KETIKA cinta menyapa yang tentunya jawaban gue bikin rame kalo lagi dibahas. Huahaha sok banget sih gue jawabnya, lagi-lagi gue pake ketika :D
Di tulisan-tulisan gue, mayoritas awalan diawali dengan ketika..dan ketika gue nulis ini pun gue lagi mikir kenapa juga ketika? Haha bingung gue!
Tapi yaa setelah gue mengheningkan cipta sembari memenuhi panggilan alam, gue dapet jawaban ngecling gitu deh..kata-kata ‘ketika’ itu menurut gue menunjukkan proses..
Ketika gue menulis..
Ketika gue belajar..
Ketika gue membaca..
Ketika gue mencuci..
Ketika gue mencintai..
Ketika gue ngupil..
Ketika gue mencoba mengerti hidup..
Nah lho, semua merupakan proses yang membutuhkan pemikiran untuk bisa memberikan yang terbaik dan memetik yang terbaik (termasuk ngupil tadi). ‘ketika’ menurut gue juga gak hanya sekedar proses biasa, tapi proses buat gue mensinkronkan antara hati, pikiran dan tindakan. *ceilee..maksud lo??
Okee,,tentu ini semua adalah VERSI gue yang maniak ketika haha. Sebenernya saat, waktu, tatkala gitu-gitu punya makna yang boleh dibilang sama lah sama ketika tapi menurut gue, yang pas kena hatiku tuh ya si ketika itu. Dia yang udah bikin gue keranjingan n kecanduan haha..
Yah,,itulah sekelumit tentang ketika yang selalu gue pake dan FYI, ketika gue nulis ini,,gue merasa ketika seakan hidup dan membaca tulisan gue yang membahas betapa gue selalu make dia dan kemudian dia peluk gue seraya menyanyi “terima kasih cintaa untuk segalanyaa” dan gue pun akan menjawab dengan “dan aku selalu jujur kepadamu..gak kayak mantanmu” hahaha najonk ih, udahan ah :p

Viviulaz 010612

Tuesday 29 May 2012

Kita & kehidupan kita


Hidup adalah sebuah perjalanan yang panjang, jalan yang terjal, penuh liku dan terkadang ada tebing menganga didepan kita berdiri namun ada pula jalan yang halus dan indah pemandangannya. Yap, itulah hidup, ada susah dan ada juga senangnya. Subhanalloh, Maha Benar Allah telah menurunkan ayat yang mengabarkan bahwa DIA menciptakan segala sesuatu saling berpasangan 

Sekarang kita hidup di dunia yang sifatnya fana atau gak abadi, bagi kalian yang lagi punya masalah gak perlu resah dengan fakta yang sedang dihadapi, toh semua pasti akan berakhir tak peduli itu hal yang menyenangkan ataupun menyedihkan dan semua itu tergantung juga gimana kita menyikapi, mengolah jalan kehidupan kita. Meski sulit sampai ibarat mendaki gunung lewati lembah (haha kayak ninja hattori) semua gak lepas dari greget hati kita. Kalo ikhlas, semua akan terasa nikmat tapi coba aja kalo kita gak pernah merasa puas n ikhlas? jengkel, resah, gelisah? Wadoooh bawaannya sewot mulu dah!
Kebahagiaan adalah salah satu bagian dari kenikmatan yang sudah Allah berikan pada kita. Tapi ingat, kebahagiaan di dunia ini bersifat sementara dan segera pergi entah hari ini, besok maupun lusa. Jadi, jangan pernah beranggapan kalo kamu itu makhluk paling bahagia di dunia! Huh, kalo ngerasa gitu setan pesta rakyat sedangkan dampaknya kita akan terjangkit virus takabur atau sombong, nah yang kayak gini nih yang bakal menutup hati kita untuk menolong dan melakukan yang terbaik untuk sesama (bahayyyambok?)
Sebagai umat islam yang taat pada Allah dan RasulNya, jadikanlah suatu kenikmatan dan kebahagiaan untuk membantu sesama.  Kenikmatan akan kekayaan ilmu, harta, waktu yang luas harus kita pergunakan sebaik-baiknya agar tidak ada kata sia-sia dan menyesal ketika kita mengulang pelajaran kehidupan kelak.
Manusia adalah makhluk sosial yang mana dia gak bias hidup sendiri tanpa ada bantuan dari orang lain (pelajaran SD Jkayaknya). Tengoklah wahai kawan, masih banyak saudara yang butuh uluran tangan kita ,ada yang miskin harta, kedudukan, kepercayaan dan masih banyak lagi. Trus kita ngapain??? Pake nanya lagi! Ya tugas kita member mereka semangat untuk bangkit, apapun bentuk semangat itu. Jika kita diberi kekayaan ilmu, sampaikan pada mereka atas kebesaran Allah SWT yang telah memberikan kehidupan untuk kita.
christmas_icon_007.pngSekalipun kita yang sedang tertimpa masalah, cobaan, kesedihan, janganlah berputus asa dari rahmat Allah SWT karena Allah telah menjamin kehidupan kita. Nah, serahkan semua persoalan kepada Allah, karena Allah Maha Mengetahui lagi Maha Adil atas segala sesuatu. Hanya Allah tempat kembali dan memohon perlindungan dan DIA adalah sebaik-baiknya pelindung.
Wallahu a’lam bish-showab.. :)

Search This Blog